Palopo, Saksi-
Terjadinya selisih pembayaran Pajak kendaraan bermotor di
Kantor bersama samsat palopo, membuat sejumlah masyarakat bertanya-tanya.
Sejumlah sumber yang ditemui media ini mengaku menemui
kejanggalan dalam pembayaran Pajak kendaraan bermotor.
Sumber terpercaya media ini menyebutkan bahwa perbedaan
pembayaran diketahuinya saat akan melakukan pembayaran Pajak kendaraan
miliknya.
“Waktu saya
pertanyakan di salah satu anggota lalulintas yang ada ditempat itu (Kantor
Samsat,red) saya diminta membayar satu juta empat ratus. Tapi saat masuk dipegawai
dispenda, saya hanya diminta membayar delapan ratus dua puluh lima ribu
rupiah.” Ungkap sumber tersebut.
Saat watawan media ini mencoba melakukan penelusuran, ternyata
ditemukan banyak masyarakat yang mengalami hal serupa.
Dari pantauan media ini, keresahan masyarakat tersebut
timbul karena tidak adanya transparansi dan penjelasan kepada masyarakat
tentang biaya apa saja yang dibebankan kepada mereka.
Menurut sejumlah masyarakat, hal ini sangat jauh berbeda
dengan kondisi dikantor samsat kabupaten luwu, dimana pada kantor samsat
kabupaten luwu, terpampang dengan jelas jenis dan besarnya jumlah pembayaran.
Terkait perbedaan pembayaran dikantor tersebut, yang hingga
saat ini masih menjadi bahan perbincangan dikalangan masyarakat, sejumlah elemen
masyarakat merasa sangat prihatin, dan meminta penanggungjawab kantor tersebut
untuk menjelaskannya kepada publik.
Akbar Ramang, Ketua Dewan Pimpinan Pusat LPPM Indonesia,
yang ditemui wartawan media ini disela-sela kegiatannya, meminta agar pejabat para
Publik, khususnya yang berada dikantor samsat palopo betul-betul mampu bekerja
secara profesional.
Menurut Akbar, keresahan seperti ini timbul karena
kurangnya perhatian dan tidak profesionalnya para Pejabat yang bertanggungjawab
pada instansi/lembaga yang bersangkutan.
Lebih jauh, Akbar mengindikasikan bahwa kejadian seperti
ini sebenarnya sudah diketahui oleh para pimpinan, namun terkadang dibiarkan
berlarut.
“Kan tidak masuk
akal, jika kejadian seperti ini terjadi dan pimpinannya mengaku tidak tahu.”ketusnya.
“Inikan Instansi
pemerintah pak. Harusnya kalau pimpinan dalam sebuah lembaga betul-betul
profesional, mereka pasti mampu menjelaskan kepada publik, apa dan mengapa hal
ini terjadi. Tapi dikantor tersebut, masyarakat sangat sulit menemui
penanggungjawabnya. Ada apa sebenarnya dikantor samsat hingga pimpinannya
sangat sulit ditemui.” Tutur Akbar heran.
Tanggapan tersebut, pun diamini Musnahar, salah satu rekan
Akbar yang juga aktif dalam menyuarakan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Menurut musanahar, apa yang terjadi dan dialami sejumlah
masyarakat dikantor samsat palopo, sudah layak menjadi bahan untuk melakukan
penelusuran lebih jauh.
“Ini sudah mengindikasikan
adanya penyimpangan dan tindak pidana korupai berupa Pungutan Liar”. Terang
Musnahar.
Kepada wartawan media ini, Musnahar menduga bahwa telah
terjadi pungutan liar dalam bentuk penggelembungan pembayaran kendaraan
bermotor.
Olehnya itu, Musnahar meminta aparat terkait tidak menutup
mata menyikapi permasalahan ini.
“Tolong, jangan
sampai para pejabat terkait menutu mata. Ini sudah sangat meresahkan, dan
merugikan masyarakat.”tegasnya.
Wartawan media ini yang coba menemui Iptu Fitriawan, Kanit
Regident samsat palopo pun menemui hal serupa.
Beberapa kali coba ditemui dikantornya, perwira polri
berpangkat Iptu tersebut tidak dapat ditemui. Handphonenya pun tulalit. (Andi/Sl).
Betul itu masih ada pungli di kantor samsat palopo
BalasHapuspembayaran melebihi dari yang tertera di struk pajak yang saya alami