KAJARI DIMINTA TURUN TANGAN
Lutim, Saksi -
Sejumlah Proyek yang dikerjakan oleh rekanan Iqbal di Desa Bantilang dan
Masiku KecamatanTowuti , dinilai sejumlah masyarakat bermasalah. Disinyalir volume
pekerjaan tidak sesuai basteck, patut diduga telah terjadi mark-up. Bawasda
lemah, kajari Luwu Timur diminta bertindak tegas.
Menurut ketrerangan sejumlah warga yang enggan disebutkan identitasnya
ditempat itu saat ditemui Tim Mapikor
beberapa waktu lalu mengungkapkan, bahwa sejumlah proyek dikerjakan oleh
rekanan (Iqbal) tidak satupun warga mengetahui nama perusahaan yang dipakai dan
semuanya bermasalah. Pasalnya sejumlah proyek yang dikerjakan, meliputi
pekerjaan pengkerikilan jalan, pembangunan Plat Deuoccer, hingga pembangunan Pustu
Masiku, tidak satupun memasang papan potensi (papan proyek red). Kuat dugaan semuanya sarat masalah.
Proyek Pengkerikilan Jalan Pekuburan
Fakta penelusuran Tim Mapikor belum
lama ini didaerah tersebut menemukan sejumlah kejanggalan atas proyek
pengkerikilan jalan poros pekuburan yang dikerjakan pihak rekanan Iqbal alias Ibba, di Desa Bantilang, kecamatan
Towuti, Kabupaten Lutim.
Seperti yang keluhkan sejumlah warga yang meminta tidak disebutkan
identitasnya bahwa, Selama proyek itu dibangun, tidak pernah terlihat papan
proyek terpasang. “Papan proyek selama dikerja jalan ini, tidak ada kami lihat pak.
Pada hal, itu-kan sangat penting bagi warga disini sebagai sumber informasi
proyek yang sedang dikerjakan.” Keluh warga yang di amini beberapa rekanya.
Ditambahkan, bahwa proyek tersebut baru saja dikerjakan sebulan lalu, tidak
lagi terlihat material kerikilnya, melainkan hanya lumpur tanah merah. “Proyek
ini baru kurang-lebih sebulan dikerjakan, sudah becek dan berlumpur tanah merah.
‘Imbuhnya kesal.
Hal tersebut dibenarkan oleh Rusli salah seorang tokoh masyarakat ditempat
itu kepada Tim Mapikor saat ditemui
belum lama ini, bahwa jalan yang baru selesai dikerjakan itu, kondisinya ditengarai
sudah banyak berlobang.
Apalagi saat hujan turun. Ironisnya tim PHO yang ditugaskan mengadakan mengadakan
peninjauan atas hasil pekerjaan tersebut, tidak mampu memberikan tindakan tegas
atas hasil proyek itu, sehingga memunculkan dugaan sejumlah element masyarakat bahwa
telah terjadi konspirasi antara badan pengawas dan pihak kontraktor.
“Jalan ini baru hujan gerimis kondisinya sudah berlumpur, apalagi kalau
hujan deras. Orang yang lewat pasti mengeluh. Dan tidak sedikit orang yang
celaka (jatuh) saat melewati jalan ini. Kita lihat saja. Jalan becek dan
berlumpur. Yang mengherankan, kenapa proyek itu bisa di PHO dalam kondisi yang
rusak. Jangan-jangan kontraktor dan Tim bersekongkol” Ungkap Rusli, sembari
menunjuk kejalan itu.
Lanjut ditambahkan, “Kami bersyukur pemerintah sudah memperhatikan kami.
Tapi yang kami sayangkan kalau proyek yang diprogramkan pemerintah dikerjakan
asal jadi seperti di daerah ini. Mestinya pemerintah bertegas kepada kontraktor
yang nakal. Jangan hanya mendengarkan sepihak dan kesanya hanya terima bersih
saja” Imbuhnya kesal.
Bukan hanya itu, ditengarai sejumlah titik ruas jalan tergenang air saat hujan
turun. Disisi lain, air limpasan jalan menyisihkan masalah baru bagi warga yang
berdomisili disepanjang ruas jalan itu. Pasalnya saat hujan turun, air limpasan
dari jalan menggenangi pekarangan rumah penduduk ditempat itu.
Plat Deuoccer Bermasalah
Belum usai masalah jalan pekuburan, kini pembangunan prasarana Plat
Deuoccer yang juga merupakan hasil pekerjaan Ibba, di jalan poros pukesmas Desa
Bantilang, Kecamatan Towuti, Kabupaten kembali menuai kritikan tajam sejumlah
warga disekitar dan mengecam hasil pekerjaan yang juga diduga kuat tidak sesuai
dengan basteck.
Pantauan Tim Mapikor ditempat
itu, ditengarai Plat Deuoccer tersebut lebih rendah dari dasar jalanan yang sudah
ada sebelumnya. Disisi lain hingga sekarang, di sekitar galian bangunan belum
juga ditimbun, sehingga mengkhawatirkan berpeluang mencelakakan pengguna jasa jalanan di
tempat itu.
Pembangunan Pustu Masiku
Bukan hanya itu, selain proyek pengkerikilan dan Plat Deuoccer di desa Bantilang
hasil pekerjaan Ibba yang diduga kuat bermasalah, setali tiga uang ‘Masiku’ lagi-lagi menuai hal yang sama. Pembangunan unit sentra layanan
kesehatan publik Puskesmas Pembantu (PUSTU) Desa Masiku, Kecamatan Towuti,
Kabupaten Lutim, yang dikerjakan dan telah di PHO dari
tim Kabupaten Lutim, kembali menuai keritikan dari warga Desa tersebut.
Menurut keterangan sejumlah warga setempat kepada Mapikor, bahwa kondisi bangunan yang dikerjakan oleh Ibba, juga diduga kuat tidak sesuai dengan basteck. “Bangunan ini, bahagian
atapnya kita lihat saja pak. Pasangan atapnya tidak rapat dan bahagian
platponnya juga” ungkap warga.
Pantauan Tim Mapikor atas
bangunan Pustu yang dikerjakan rekanan Iqbal alias Ibba itu, ditengarai sejumlah kejanggalan. Mulai pamasangan
pondasi, pasangan plor, platpon hingga bahagian bangunan atas. diduga kuat pihak
rekanan telah memberdayakan mark-up anggaran.
Bawasda diduga main mata, Kajari diminta tegas
Atas hasil pekerjaan tersebut, sejumlah unsur masyarakat menilai Bawasda
lemah. Pasalnya sejumlah proyek yang ditengarai bermasalah tersebut, hingga
saat ini belum ada tidakan berupa sangksi atas dugaan pelanggaran yang terjadi.
A.Akbar, akrab disapa Bambang aktivist Lembaga Anti Korupsi Republik
Indonesia (LAK-RI), ditempat terpisah kepada Tim Mapikor saat dimintai tanggapan atas ulah kontraktor tersebut, menyayangkan kinerja Bawasda yang tidak
mampu mengambil sikap yang tegas terkait ulah kontraktor yang nakal itu dan
terkesan tutup mata.
“Setiap pelanggaran sekecil apapun itu, tidak dapat dibiarkan. Kalau
terkait proyek bermasalah kemudian tetap diterima hasil pekerjaanya, itu patut
diduga telah terjadi konspirasi antara pihak rekanan dengan badan pengawas” Tandas Bambang.
Ditambahkan, bahwa terkait sejumlah kasus yang diduga
bermasalah tesebut, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Lutim, harus turun tangan
dan menindak tegas siapapun yang terkait didalamnya. “Kajari harus turun tangan
menindak tegas siapapun yang mencoba membangun konspirasi tindak kejahatan. sekecil apapun pelanggaran itu, tidak dapat dibiarkan begitu saja. siapaun itu, demi tegaknya
supremasi hukum.”Kunci Bambang.
Ditempat terpisah, politisi Partai Demokrat Hardinang, S.Ag. Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) Lutim, saat diminta tanggapanya terkait sejumlah proyek
hasil pekerjaan Iqbal yang diduga kuat tidak sesuai basteck, kepada Tim Mapikor menandaskan bahwa ulah oknum
kontraktor seperti itu tidak dapat dibenarkan dan meminta kepada Kajari Lutim menindak tegas dan memberikan
efek jerah terhadap kontraktor nakal tersebut, sesuai aturan perundang-undanghan yang berlaku, tanpa pandang bulu demi
penegakan supremasi hukum.
“Ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kalau Bawasda tidak mampu bertindak,
Kajari harus turun tangan dan menindak tegas siapapun yang terlibat didalamnya
tanpa pandang bulu. Masyarakat juga harus turut mengawal.” Tegas Hardinang.
Sementara, hingga berita ini dicetak, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum (PU) dan Bawasda belum sempat dikonfirmasi, pasalnya yang bersangkutan sulit ditemui. (Arsad).
Obyek Proyek Pengkerikilan Jalan Pekuburan Desa Bantilang yang Bermasah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar