Luwu Utara, Saksi-
Pengadaan
air bersih di Dusun Lawewe, Desa Lawewe, Kecamatan Baebunta, sarat
penyelewengan. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan sumber air bersih
tersebut, yang tidak dapat digunakan.
Kepada
Konsultan, beberapa kali warga Desa Lawewe mempertanyakan kapan air bersih
tersebut dapat dinikmati, namun hingga kini, jangankan air bersih, Konsultan
dan kontraktor pelaksana pun sudah menghilang bagai ditelan angin.
Salah
satu konsultan Pengawas yang ditemui dikediamannya dikawasan Jalan Batara Kota
Palopo, mengakui jika sumur air bersih tersebut memang bermasalah. Namun,
dirinya merasa tidak bertanggungjawab terhadap kesalahan tersebut.
Menurutnya,
tidak berfungsinya sumber air bersih tersebut, merupakan kesalahan Kontraktor
Pelaksana. “Saya hanya ditunjuk mengawasi
pak,” kilahnya.
Melihat
keberadaan sumur air bersih yang tidak berfungsi tersebut, warga desa lawewe,
berniat melaporkannya kepada aparat penegak hukum, jika hal itu terus
dibiarkan.
Menurut
sejumlah warga, proyek pembuatan sumur tersebut, memang sudah sangat sarat
penyimpangan. Pasalnya, di salah satu Desa tetangganya, juga dibangun sebuah sumber
air bersih serupa yang dikerjakan dengan swakelola, serta hanya menghabiskan
anggaran jutaan rupiah, namun air bersih yang dihasilkan sudah dapat dinikmati
warga masyarakat.
Seorang
sumber terpercaya DP, mengatakan jika Proyek air bersih di Desa Lawewe, menghabiskan
anggaran hingga ± Rp.80 Juta, selain tidak berfungsi, proyek terebut juga
menggunakan bahan bekas. “coba lihat
galonnya pak.” Ungkap sumber tersebut, sembari menunjukkan tempat
penampungan airnya yang dipenuhi bekas tempelan.
Kepada
DP, Wahyuddin, Kepala Desa Lawewe, meminta agar Konsultan dan Kontraktor
pelaksanan bertanggungjawab terhadap proyek air bersih di Desanya tersebut.
wahyuddin berharap, jika konsultan dan kontraktor pelaksana tidak menyelesaikan
proyek air bersih tersebut, aparat penegak hukum mengambil langkah, sehingga proyek
tersebut tidak sia-sia. “Jika proyek
tersebut tidak selesai, kami meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kasus
tersebut. ini sudah penyelewengan keuangan Negara.” Tegas Wahyuddin.
Ditambahkannya,
masyarakat di Desanya sangat membutuhkan air bersih, namun hingga saat ini,
sumber air bersih tersebut, tidak juga dapat digunakan. “Aparat jangan tutup mata” tandasnya.(Syl).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar